Tambang pasir Besi di Tasikmalaya timbulkan pro dan kontra

Penambangan pasir Besi di Tasikmalaya menimbulkan pro dan kontra

Selasa (21/5) lalu, dilaporkan bahwa kericuhan pecah lantaran Bupati Tasikmalaya tiba-tiba meninggalkan ruangan saat sedang melakukan dialog dengan warga. Ketika itu, warga memprotes kegiatan penambangan pasir besi di Cipatujah, Tasikmalaya.

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dinilai telah mengabaikan tuntutan warga Desa Mandalajaya, Kecamatan Cikalong, yang selama ini tinggal di area pertambangan pasir besi. Akibatnya ratusan warga turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Camat Cikalong.

Situasi di sekitar lokasi sempat terasa tegang namun tetap berjalan lancar dan tidak terjadi aksi kekerasan apalagi berujung ricuh. Warga memilih melakukan aksi damai guna menyalurkan aspirasi mereka yang selama ini dianggap angin lalu oleh orang nomor satu di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut.

"Dengan spirit reformasi, kami warga Desa Mandalajaya Cikalong Tasikmalaya memprotes Bupati Tasikmalaya karena belum mengeluarkan SK pemecatan terhadap Kepala Desa kami yang bernama Nana," kata Juru Bicara warga Desa Mandalajaya, Asep Dudi, Kamis (23/5).

Menurut Asep, Kepala Desa Nana telah mengorupsi uang desa senilai miliaran rupiah. Perbuatan sang pemimpin desa itu membuat warga merasa sakit hati karena telah dirugikan. Nana memang sempat ditahan Polres Tasikmalaya. Namun, beberapa kali warga melihatnya ternyata sudah bebas beraktivitas seperti sedia kala.

"Kami tegaskan bahwa yang bersangkutan telah menggelapkan uang miliaran rupiah termasuk uang dari kompensasi untuk jalan dari perusahaan pertambangan pasir besi di Desa Mandalajaya," tegasnya.

Asep menambahkan warga mendesak Kapolres Tasikmalaya agar segera mempercepat proses hukum terhadap kepala desa yang dinilai telah mengkhianati warga tersebut.

"Kini yang bersangkutan bisa berkeliaran di luar. Penegakkan hukum harus tegas dan adil buat masyarakat. Kami tidak ingin Polres Tasikmalaya bertindak berat sebelah. Sudah jelas-jelas kepala desa tersebut kami adukan, kenapa dia malah keluar," tandasnya.

Sehari sebelumnya, kericuhan juga terjadi saat pembahasan penutupan lokasi penambangan pasir besi di Tasikmalaya Selatan tengah berlangsung. Puluhan mahasiswa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian yang mengamankan jalannya audiensi di sebuah ruangan kantor Bupati Uu.