Jenis-jenis Standarisasi Baja
Jenis-jenis Standarisasi baja yang umum digunakan, diantaranya adalah :- SNI - Standar Nasional Indonesia
- ASTM - American Society for Testing Materials
- AISI - American Iron Steel Institute
- SAE - Society for Automotive Engineering
- ANSI - American National Standart Institute
- UNS - Unified Numbering System
- JIS - Japanese Industrial Standard
- EN - European Standards
- DIN - Deutsches Institut für Normung
- BS - British Standards
- AFNOR - Association Francaise de Normalization
- GB - Guobiao Standards (Standar Nasional China)
- AS/NZS - Australian/New Zealand Standard
- UNI - Ente Nazionale Italiano di Unificazione
- CSA - Canadian Specialists Association
- ISO - International Standardization Organization
Dalam membandingkan standard baja, standard baja satu dengan standard baja lainnya tidak lah persis sama (equivalent). Misalnya, sebagai contoh JIS SNCM 439 dan steel AISI 4340 dan DIN 34NiCrMo6 tidaklah sama namun comparable bila dilihat dari komposisi kimia dan mechanical properties steel tersebut.
Comparable adalah istilah yang tepat untuk membandingkan standard, karena memang tidak ada standard yang sama persis. Jadi pengenaan istilah equivalent dalam keseharian adalah istilah yang sebenarnya rancu namun sudah menjadi kesepakatan umum untuk maksud seperti diatas
Comparable adalah istilah yang tepat untuk membandingkan standard, karena memang tidak ada standard yang sama persis. Jadi pengenaan istilah equivalent dalam keseharian adalah istilah yang sebenarnya rancu namun sudah menjadi kesepakatan umum untuk maksud seperti diatas
AISI-SAE
Standarisasi dengan sistem AISI dan SAE merupakan tipe standarisasi berdasarkan pada susunan atau komposisi kimia yang ada dalam suatu baja. AISI memakai standard dengan system penomoran yang sama dengan SAE, namun menambahkan huruf untuk menujukan proses pembuatan baja. Sebagai contoh prefix “C” untuk open hearth furnace basic oxygen furnace (BOF) dan “E” untuk electric arc furnace.
Ada beberapa ketentuan dalam Standarisasi baja berdasarkan AISI atau SAE, yaitu :
Dinyatakan dengan 4 atau 5 angka:
Contoh AISI No. 1045
1. Digit pertama menunjukkan jenis baja.
2. Digit kedua menunjukkan:
- Modifikasi jenis baja paduan (persentase bahan alloy).
- Angka 0 berarti penambahan unsur Karbon (C) yang utama
- Angka 1 berarti penambahan unsur belerang (S) yang utama
- Angka 2 berarti penambahan unsur Posfor (P)yang utama
- Angka 3 berarti penambahan unsur Mangan (Mn) yang utama
- Angka 4 berarti penambahan unsur Silikon (Si) yang utama
3. Dua atau tiga digit terakhir menunjukkan persentase kadar karbon.
4. Bila terdapat huruf di depan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan bajanya.
Contoh AISI 1045, berarti :
- Angka 1 : Baja Karbon (carbon steel)
- Angka 0 : (0 = plain tidak ditambahkan sulfur & fospor)
- Angka 45 : Kadar karbon (0.45% Karbon)
Contoh AISI No. 4140
- dua digit pertama menunjukkan baja paduan Kromium-Molibdenum
- dua digit terakhir menunjukkan kandungan karbon kira-kira 0,4%
Angka Pertama (Tipe Steel) |
AISI/ SAE | Angka Kedua (Komposisi) |
Carbon steels | 10XX | Plain carbon, Mn 1.00% max |
11XX | Resulfurized free machining | |
12XX | Resulfurized/rephosphorized free machining | |
15XX | Plain carbon, Mn 1.00-1.65% | |
Manganese steel | 13XX | Baja berkandungan Mangan (Mn 1.75%) |
Nickel steels | 23XX | Baja berkandungan Nikel (Ni 3.50%) |
25XX | Baja berkandungan Nikel (Ni 5.00%) | |
Nickel-chromium steels | 31XX | Baja paduan Ni 1.25% dan Cr .65-.80% |
32XX | Baja paduan Ni 1.75% dan Cr 1.07% | |
33XX | Baja paduan Ni 3.50% dan Cr 1.50-1.57% | |
34XX | Baja paduan Ni 3.00% dan Cr .77% | |
Molybdenum steels | 40XX | Baja paduan Mo 0.20-0.25% |
44XX | Baja paduan Mo .40-.52% | |
Chromium-molybdenum steels | 41XX | Cr .50-.95%, Mo .12-.30% |
Nickel-chromium-molybdenum steels | 43XX | Ni 1.82%, Cr .50-.80%, Mo .25% |
47XX | Ni 1.05%, Cr .45%, Mo .20-.35% | |
Nickel-molybdenum steels | 46XX | Ni .85-1.82%, Mo .20-.25% |
48XX | Ni 3.50%, Mo .25% | |
Chromium steels | 50XX | Cr .27-.65% |
51XX | Cr .80-1.05% | |
50XXX | Cr .50%, C 1.00% min | |
51XXX | Cr 1.02%, C 1.00% min | |
52XXX | Cr 1.45%, C 1.00% min | |
Chromium-vanadium steels | 61XX | Cr .60-.95%, V .10-.15% |
Tungsten-chromium steels | 72XX | W 1.75%, Cr .75% |
Nickel-chromium-molybdenum steels | 81XX | Ni .30%, Cr .40%, Mo .12% |
86XX | Ni .55%, Cr .50%, Mo .20% | |
87XX | Ni .55%, Cr .50%, Mo .25% | |
88XX | Ni .55%, Cr .50%, Mo .35% | |
Silicon-manganese steels | 92XX | Si 1.40-2.00%, Mn .65-.85%, Cr 0-.65% |
Nickel-chromium-molybdenum steels | 93XX | Ni 3.25%, Cr 1.20%, Mo .12% |
94XX | Ni .45%, Cr .40%, Mo .12% | |
97XX | Ni .55%, Cr .20%, Mo .20% | |
98XX | Ni 1.00%, Cr .80%, Mo .25% |
Awalnya AISI (The American Iron & Steel Institue) memiliki standard yang diterima luas di Amerika serikat dan Negara lainnya. Tetapi standar AISI tidak mencakup semua jenis logam/metal, dan tidak begitu informatif megenai properties beberapa logam. Kemudian dua organisasi Standard Amerika, ASTM (American Society for Testing and Material) dan SAE (Society of Automotive Engineers) mengembangkan sebuah standard untuk logam yaitu UNS (The Unified Numbering System).
Link Terkait:
- Jenis-jenis Wear Plate dan Aplikasinya
- Cara Pengujian Kekerasan Brinell (HB)
- Daftar Berat Jenis Steel dan Non Ferrous Metal
- Tabel Persamaan (equivalent) Material Stainless Steel
- Jenis-jenis Bronze dan Aplikasinya
- Heksagonal Stainless steel
- Cara Menghitung Berat Plat Kapal
Unified Numbering System (UNS)
Bila pada AISI/SAE system penomoran terdiri dari 4 digit, UNS mengunakan 6 digit untuk menggambarkan logam baik dari komposisi kimia, proses manufaktur, dan perlakuan panas. Digit pertama terdiri dari huruf menunjukan jenis logam, yaitu:AXXXXX | A untuk aluminum |
CXXXXX | C untuk copper dan copper alloy |
FXXXXX | F untuk cast iron (besi cor) |
GXXXXX | G untuk baja karbon |
NXXXXX | N untuk nickel dan nickel alloy |
SXXXXX | S untuk stainlles stell |
WXXXXX | W untuk welding filler material |
ZXXXXX | Z untuk zinck dan zinck alloy |
Digit kedua sampai digit kelima adalah adaptasi dari sistem penomoran AISI/SAE. Sedangkan digit terakhir sebagai informasi tambahan untuk proses perlakuan panas, tempering contohnya, atau proses manufaktur.
Contoh UNS G10450
– G = menunjukan baja karbon (Carbon steel)– 1045 = plain carbon steel dengan kandungan karbon 0.45 %
– 0 = digit terakhir informasi tambahan mengenai heat treatment dan proses manufaktur.
Contoh standarisasi baja dengan UNS :
· UNS K11547 (tool steel T2)
· UNS S17400 (ASTM grade 630, Cr-Ni 17-4PH precipitation hardened stainless steel)
· UNS S30400 (SAE 304, Cr/Ni 18/10, Euronorm 1.4301 stainless steel)
· UNS S31600 (SAE 316)
· UNS S31603 (316L, versi low carbon dari stainless 316)
ASTM
ASTM singkatan dari American Society for Testing and Material berkedudukan di Amerika Serikat, merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Jadi boleh dikatakan ASTM adalah organisasi yang memperuntukkan pemikirannya untuk pengetesan material sedangkan ANSI adalah badan yang mengurus standarisasi material.
Jadi kalau soal standar, akan mengacu ke ANSI. kalo nanya ini material apa dan standar pengetesan nya seperti apa nanya ke ASTM.
Standar ASTM terdiri dari huruf diikuti oleh nomor, penamaan ini umumnya mengacu pada produk baja tertentu.
Contoh: ASTM A 582/A 582M-95b (2000) Grade 303Se - Free Machining Stainless Steel
– A = ferrous metal, tapi tidak menjukkan apakah cast iron, carbon steel , alloy steel, tool steel atau stainless steel.– 582 = urutan nomor yang tidak memiliki hubungan dengan sifat metal
– M = Metric (menunjukkan bahwa standar ini mengikuti SI Unit)
– 95 = tahun diadopsikan atau revisi terakhir. Huruf b menunjukkan revisi ketiga.
– (2000) = tahun terakhir standar ini disetujui dalam pertemuan komite standar internasional
– Grade 303Se = grade baja, dimana Se menunjukkan penambahan unsur Selenium
Contoh Standarisasi baja ASTM:
A6/A6M: Specification for General Requirements for Rolled Structural Steel Bars, Plates, Shapes, and Sheet Piling
A36/A36M: Specification for Carbon Structural Steel
A514/A514M: Specification for High-Yield-Strength, Quenched and Tempered Alloy Steel Plate, Suitable for Welding
A588/A588M: Specification for High-Strength Low-Alloy Structural Steel, up to 50 ksi [345 MPa] Minimum Yield Point, with Atmospheric Corrosion Resistance
ASTM A516/A516M-10: Specification for Pressure Vessel Plates, Carbon Steel, for Moderate- and Lower-Temperature Service
ASTM A572/A572M-12a: Specification for High-Strength Low-Alloy Columbium-Vanadium Structural Steel
ASTM A20/A20M-11: Specification for General Requirements for Steel Plates for Pressure Vessels
ASTM A671/A671M-10: Specification for Electric-Fusion-Welded Steel Pipe for Atmospheric and Lower Temperatures
ASTM A672/A672M-09: Specification for Electric-Fusion-Welded Steel Pipe for High-Pressure Service at Moderate Temperatures
ASTM F1565-00(2013): Specification for Pressure-Reducing Valves for Steam Service
ASTM F1603-12: Specification for Kettles, Steam-Jacketed, 32 oz to 20 gal (1 to 75.7 L), Tilting, Table Mounted, Direct Steam, Gas and Electric Heated
ASTM F1602-12: Specification for Kettles, Steam-Jacketed, 20 to 200 gal (75.7 to 757 L), Floor or Wall Mounted, Direct Steam, Gas and Electric Heated
ASTM A65-07(2013): Specification for Steel Track Spikes
ASTM G92-86(2010) Standard Practice for Characterization of Atmospheric Test Sites
ASTM F670-02(2012): Specification for Tanks, 5 and 10-Gal (20 and 40-L) Lube Oil Dispensing
ASTM F986-86(2008): Specification for Suction Strainer Boxes
ASTM E468-11 Standard Practice for Presentation of Constant Amplitude Fatigue Test Results for Metallic Materials
ASTM F993-86(2011): Specification for Valve Locking Devices
ASTM A702-89(2006): Specification for Steel Fence Posts and Assemblies, Hot Wrought
ASTM A786/A786M-05(2009): Specification for Hot-Rolled Carbon, Low-Alloy, High-Strength Low-Alloy, and Alloy Steel Floor Plates
Link Terkait:
- ASTM A36 - Plat Carbon Steel
- ASTM A588 - Corten Steel
- ASTM A516 Grade 70 - Plat Boiler
- Jenis dan Klasifikasi Baja Standar ASTM
- Machinability Material Standar AISI/ASTM
ASTM C655-12b: Specification for Reinforced Concrete D-Load Culvert, Storm Drain, and Sewer Pipe
ASTM A690/A690M-07(2012): Specification for High-Strength Low-Alloy Nickel, Copper, Phosphorus Steel H-Piles and Sheet Piling with Atmospheric Corrosion Resistance for Use in Marine Environments
ASTM A134-96(2012): Specification for Pipe, Steel, Electric-Fusion (Arc)-Welded (Sizes NPS 16 and Over)
ASTM C868-02(2012) Standard Test Method for Chemical Resistance of Protective Linings
ASTM C935-13: Specification for General Requirements for Prestressed Concrete Poles Statically Cast
ASTM F765-93(2012)e1: Specification for Wildcats, Ship Anchor Chain
ASTM A950/A950M-11: Specification for Fusion-Bonded Epoxy-Coated Structural Steel H-Piles and Sheet Piling
ASTM F998-12: Specification for Centrifugal Pump, Shipboard Use
ASTM A709/A709M-13: Specification for Structural Steel for Bridges
ASTM F432-13: Specification for Roof and Rock Bolts and Accessories
A20/A20M: Specification for General Requirements for Steel Plates for Pressure Vessels
A435/A435M: Specification for Straight-Beam Ultrasonic Examination of Steel Plates
A577/A577M: Specification for Ultrasonic Angle-Beam Examination of Steel Plates
A578/A578M: Specification for Straight-Beam Ultrasonic Examination of Rolled Steel Plates for Special Applications
Selengkapnya standar baja ASTM Klik DISINI
Standar Nasional Indonesia (SNI )
Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar mutu yang berlaku di Indonesia, ditetapkan oleh instansi teknis setelah mendapat persetujuan dari Dewan Standardisasi Nasional, dan berlaku secara nasional di seluruh Indonesia.
Standarisasi SNI ini merupakan tipe standarisasi yang sama dengan JIS, yaitu berdasarkan aplikasi produksi.
Struktur penomoran SNI terdiri atas serangkaian kode dengan arti tertentu yaitu berupa kode SNI, nomor unik, nomor bagian dan nomor seksi, serta tahun penetapan. Kode SNI menyatakan bahwa dokumen tersebut adalah Standar Nasional Indonesia. Sedangkan nomor unik adalah identifikasi dari suatu standar tertentu yang jumlah digitnya sesuai kebutuhan, minimal 4 digit dan diawali dengan angka 0. Nomor bagian merupakan identifikasi yang menunjukan nomor urut bagian dari suatu standar yang mempunyai bagian. Nomor seksi merupakan identifikasi yang menunjukan nomor urut seksi dari suatu standar bagian tertentu.
Standarisasi SNI ini merupakan tipe standarisasi yang sama dengan JIS, yaitu berdasarkan aplikasi produksi.
Struktur penomoran SNI terdiri atas serangkaian kode dengan arti tertentu yaitu berupa kode SNI, nomor unik, nomor bagian dan nomor seksi, serta tahun penetapan. Kode SNI menyatakan bahwa dokumen tersebut adalah Standar Nasional Indonesia. Sedangkan nomor unik adalah identifikasi dari suatu standar tertentu yang jumlah digitnya sesuai kebutuhan, minimal 4 digit dan diawali dengan angka 0. Nomor bagian merupakan identifikasi yang menunjukan nomor urut bagian dari suatu standar yang mempunyai bagian. Nomor seksi merupakan identifikasi yang menunjukan nomor urut seksi dari suatu standar bagian tertentu.
Beberapa contoh standarisasi SNI pada baja karbon yang umumnya terdapat di pasaran, diantaranya :
- SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas
- SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum
- SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan
- SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas
- SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum
- SNI 07-0950-1989: Pipa & Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng
- SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas
- SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum
- SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum
- SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan;
- SNI 07-2052-2002: Baja karbon untuk tulang beton
- SNI 07-0053-2006: Batang kawat baja karbon rendah
- SNI 07-0601-2006: baja karbon dalam bentuk plat
Referensi:
http://www.astm.org/ABOUT/full_overview.html
https://ocw.upj.ac.id/files/Textbook-TSP306-SNI-03-1729-2002-Baja.pdf