Kawasan Industri Khusus Sentolo di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menawarkan pengembangan industri menengah dengan berbahan baku pasir besi dan baja.
"Di Kecamatan Sentolo selain sebagai pusat kawasan industri khusus Sentolo, juga berkembang industri kerajinan dari serat alam dan pusat-pusat kerajian masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo, Budi Wibowo.
Ia mengatakan, kawasan industri khusus Sentolo meliputi Kecamatan Sentolo, Lendah dan Galur. Tiga kecamatan ini, merupakan kunci dari pengembangan kawasan industri baja yang merupakan turunan dari bijih besi yang akan diproduksi oleh PT Jogja Magasa Iron (JMI).
Menurut dia, kawasan industri khusus Sentolo didahului kawasan industri baja. Sehingga pasir besi yang berada di timur akan terkoneksi dengan kawasan ekonomi khusus Sentolo yang rencana induknya dikerjakan oleh Kementerian Perindustrian.
"Rencananya kawasan industri khusus Sentolo akan diinterkoneksikan dengan produksi pasir besi PT JMI. Diharapkan dengan, PT JMI berhasil mengolah pasir besi, langsung digunakan oleh industri turanannya yang ada di Sentolo. Sehingga, hasil produksi bijih besi PT JMI tidak diekspor ke luar negeri, tetapi diproduksi di Kulon Progo," kata Budi.
Berdasarkan rencana induk, kata Budi, Kawasan Industri Khusus Sentolo membutuhkan lahan sedikitnya 2.000 hektare yang sebagai besar merupakan milik warga. Pemerintah kabupaten sedang melakukan inventarisir lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan kawasan ini.
"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum melakukan pembasan lahan, karena keterbatasan anggaran. Kami hanya bisa mengarahkan lokasi pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)," kata dia.
Ia mengatakan, dengan adanya rencana induk kawasan industri khusus Sentolo, Pemkab Kulon Progo akan mengatur penempatan pabrik yang telah masuk ke Kulon Progo. Sampai saat ini, sudah ada beberapa investor yang siap membangun perusahaan di Kulon Progo, seperti Mitsui dan perusahaan alat pertanian.
"Rencana induk masih dibuat oleh Kementerian Perindustrian yang rencananya selesai tahun ini. Setelah selesai dan diserahkan kepada pemerintah kabupaten, akan melakukan penataan lokasi terhadap investor yang masuk menjadi kawasan industri sesuai dalam rencana induk," kata Budi.
Sumber: ANTARA News
Related News
"Di Kecamatan Sentolo selain sebagai pusat kawasan industri khusus Sentolo, juga berkembang industri kerajinan dari serat alam dan pusat-pusat kerajian masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo, Budi Wibowo.
Ia mengatakan, kawasan industri khusus Sentolo meliputi Kecamatan Sentolo, Lendah dan Galur. Tiga kecamatan ini, merupakan kunci dari pengembangan kawasan industri baja yang merupakan turunan dari bijih besi yang akan diproduksi oleh PT Jogja Magasa Iron (JMI).
Menurut dia, kawasan industri khusus Sentolo didahului kawasan industri baja. Sehingga pasir besi yang berada di timur akan terkoneksi dengan kawasan ekonomi khusus Sentolo yang rencana induknya dikerjakan oleh Kementerian Perindustrian.
"Rencananya kawasan industri khusus Sentolo akan diinterkoneksikan dengan produksi pasir besi PT JMI. Diharapkan dengan, PT JMI berhasil mengolah pasir besi, langsung digunakan oleh industri turanannya yang ada di Sentolo. Sehingga, hasil produksi bijih besi PT JMI tidak diekspor ke luar negeri, tetapi diproduksi di Kulon Progo," kata Budi.
Berdasarkan rencana induk, kata Budi, Kawasan Industri Khusus Sentolo membutuhkan lahan sedikitnya 2.000 hektare yang sebagai besar merupakan milik warga. Pemerintah kabupaten sedang melakukan inventarisir lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan kawasan ini.
"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum melakukan pembasan lahan, karena keterbatasan anggaran. Kami hanya bisa mengarahkan lokasi pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)," kata dia.
Ia mengatakan, dengan adanya rencana induk kawasan industri khusus Sentolo, Pemkab Kulon Progo akan mengatur penempatan pabrik yang telah masuk ke Kulon Progo. Sampai saat ini, sudah ada beberapa investor yang siap membangun perusahaan di Kulon Progo, seperti Mitsui dan perusahaan alat pertanian.
"Rencana induk masih dibuat oleh Kementerian Perindustrian yang rencananya selesai tahun ini. Setelah selesai dan diserahkan kepada pemerintah kabupaten, akan melakukan penataan lokasi terhadap investor yang masuk menjadi kawasan industri sesuai dalam rencana induk," kata Budi.
Sumber: ANTARA News
Related News
- Pabrik Peleburan Bijih Besi PT Krakatau Steel di Kalsel...
- Ikan Patin Diminati Importir Amerika Serikat...
- 5 juta Benih Ikan Disebar di Danau Bulilin & Balai...
- Bosch Software Innovations...