Produsen otomotif berharap kebutuhan besi dan baja kendaraan dapat
dipenuhi dari industri dalam negeri. Dengan demikian, dapat menggantikan
sejumlah produk baja yang selama ini masih diimpor.
"Selama
ini industri baja nasional hanya mampu memenuhi 20 persen kebutuhan
besi dan baja produsen otomotif di Indonesia," kata Ketua II Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jhonny Darmawan di
Jakarta, Rabu.
Jhonny berharap, industri besi dan baja PT Krakatau Steel Tbk kdapat meningkatkan produksi baja yang spesifikasinya sesuai kebutuhan industri otomotif nasional.
Hal
itu karena hingga saat ini, sebagian kebutuhan untuk cold steel dan hot steel untuk industri otomotif masih harus didatangkan dari luar negeri.
Jhonny mengatakan, industri otomotif di Indonesia
masih prospektif pada 2013. Hal itu berarti kebutuhan besi dan baja juga
masih sangat besar.
Gaikindo mencatat total penjualan
mobil selama 10 bulan pertama tahun ini sebanyak 922.175 unit, naik 23,6
persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 746.184 unit.
Sebagian besar penjualan tersebut didominasi mobil-mobil bermerek
Jepang.
Gaikindo juga menyebutkan total ekspor mobil
selama 10 bulan pertama tahun ini naik 43,3 persen dari 162.214 unit
pada periode yang sama tahun lalu menjadi 232.385 unit.
Adapun
ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) melonjak 57,4%
dan 93.075 pada Januari - Oktober 2011 menjadi 146.495 unit pada
periode yang sama tahun ini.
Sedangkan total ekspor
mobil dalam bentuk terurai (completely knock down/CKD) selama 10 bulan
pertama tahun ini 85.890 unit, naik 24,22 persen dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu 69.139 unit.
Beberapa
prinsipal yang menguasai penjualan di pasar domestik. Daihatsu, Toyota,
dan Suzuki, misalnya, telah mengekspor produk mereka ke beberapa negara
di Asia, Afrika, hingga Amerika Selatan dan berencana meningkatkan
jumlah ekspor pada tahun depan.
"Memang saat ini kami
tidak bisa meningkatkan ekspor karena permintaan pasar dalam negeri
masih tinggi dan kapasitas produksi juga terbatas," kata Jhonny.
Jhonny
mengungkapkan ekspor mobil, terutama yang mereknya berasal dari Jepang,
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seiring tumbuhnya
kepercayaan negara-negara importir terhadap produk hasil rakitan dalam
negeri.
Toyota Avanza masih menjadi produk ekspor
andalan yakni 33.915 unit sepanjang Januari-- Oktober, melonjak 46
persen dibandingkan dengan periode yang sama 2011 sebanyak 23.100 unit.
ADM
juga mengekspor Daihatsu Terios sebanyak 2.524 unit dan Toyota Rush
sebanyak 1.666 unit ke sejumlah negara di Asean, Afrika, dan Amerika
Selatan.