PT Krakatau Posco diminta mulai beralih memproduksi plat baja berukuran tipis yang digunakan oleh industri otomotif dan lainnya guna menangkap peluang bisnis di sektor ini.
I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, mengatakan saat ini KS Posco yang berkapasitas total 3 juta ton per tahun hanya memproduksi plat baja ukuran tebal yang digunakan industri perkapalan.
“Mereka suplai slab baja untuk Krakatau Steel, mereka juga pemasok plat baja untuk industri perkapalan. Setelah ini produksi harus disesuaikan dengan peta jalan pengembangan industri baja nasional, misalnya untuk otomotif, pembangkit listrik seperti boiler dan lainnya,” tuturnya, Rabu (11/11/2015).
Dalam menjalankan rencana ini, lanjutnya, manajemen Krakatau Posco menyatakan akan mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan dalam industri baja untuk menyerap aspirasi dan menyusun rencana pengembangan produk baja di Indonesia.
Imam Purwanto, Director of Human Resource & Business Development PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., mengatakan pasokan bahan baku baja otomotif yang didominasi barang impor menjadi peluang bisnis yang potensial digarap oleh industri dalam negeri.
“Posco punya teknologinya, kita coba bagaimana caranya mengambil peluang tersebut. Dengan sinergi yang saling menguntungkan kita berusaha ambil peluang ini. Tetapi untuk melihat potensi pasar, kita akan mengadakan acara dengan sejumlah pemangku kepentingan di industri baja,” tuturnya.
Saat ini seiring dengan pengembangan industri maritim nasional, pesanan plat baja Krakatau Posco dari perusahaan perkapalan dalam negeri sedang mengalami peningkatan tinggi. Kendati demikian, Imam mengatakan tidak mengetahui berapa utilitas pabrik Krakatau Posco.
Sebelumnya, asosiasi besi dan baja Asean atau South East Asia Iron & Steel Institute menyatakan di tengah konsumsi baja yang lemah di Asean pada 2014, produksi baja mentah justru meningkat 12,4%, yakni dari 18,1 juta ton pada 2013 menjadi 20,4 juta ton.
Selain itu, produksi baja lembaran juga meningkat 7,9% yakni dari 25,5 juta ton menjadi 27,5 juta ton. Salah satu penyebab lonjakan produksi pada tahun lalu adalah telah berproduksinya pabrik slab dan plat baja milik Krakatau Posco dengan kapasitas 3 juta ton per tahun.
PT Krakatau Posco merupakan perusahaan hasil kerja sama PT Krakatau Steel Tbk. dengan Pohang Iron and Steel Corporation asal Korea (Posco) dengan persentase kepemilikan 30% untuk PT KS dan 70% untuk Posco.
Krakatau Steel memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya sampai dengan 45%. Krakatau Posco mengoperasikan pabrik baja terpadu di Cilegon, Banten. Pembangunan proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan total kapasitas produksi 6 juta ton baja per tahun.
Pada pembangunan tahap pertama, pabrik Krakatau Posco yang telah selesai dibangun pada 2013 memiliki kapasitas 3 juta ton baja per tahun dan mulai berproduksi pada tahun lalu.